Logo

Back to Batavia

Search

Login

Pexels/Kyle Loftus

Dari Buku ke Layar Kamu

Menekuni proses pembuatan film bikin Adrianno Kiev Sanjaya, alias Kiev, secara nggak langsung berkenalan dengan berbagai genre film. Tapi di luar hal tersebut, wakil ketua Klub Levinema SMA Lentera Victoria ini mengaku lagi tertarik mengikuti aneka film yang diangkat dari buku.

Kiev menyoroti fenomena alih wahana ini sebagai hal yang menantang, sekaligus menyegarkan. Penyajian di dalam film yang nggak selalu bisa dibuat plek-ketiplek dengan buku menjadi ketertarikan tersendiri baginya.

“Ada kebaruan sudut pandang yang kemudian bisa dinikmati si pembaca buku, maupun yang nggak membaca buku itut,” ujar cowok penggemar film misteri, thriller, fantasi dan distopia ini.

Menurut Kiev, seorang penikmat film sudah seharusnya melihat film adaptasi sebagai sesuatu yang terpisah dari bukunya. “Protes dari penggemar atau pembaca buku pasti ada lah, ya. Tapi, kita nggak bisa memaksakan dua hal ini harus sama. Medianya aja sudah beda. Ada konteks yang sulit terwakili kalau kita memindahkan sesuatu ke format berbeda. Perlu banyak penyesuaian. Dan itu challenge buat orang-orang di industri film supaya proses adaptasi visualnya bisa sama okenya dengan ketika membaca versi bukunya.”

Lantas, apa yang membuat Kiev tertarik menonton film hasil adaptasi dari buku?

“Biasanya saya menonton film karena tertarik premisnya, sih. Kalau bikin penasaran, pasti saya tonton meski film itu nggak populer atau nggak menang penghargaan.”

Kiev merekomendasikan Hunger Games dan Lord of the Rings sebagai film hasil adaptasi yang menarik baginya. “Baru-baru ini saya juga nonton Dune dan Three Body Problem. Bagus juga. Ya, pokoknya kalau menonton hasil alih wahana, kita sebagai penonton lah yang harus bijak.”

Adrianno Kiev Sanjaya 

Pendidikan:  SMA Lentera Victoria

Prestasi: 10 Besar Finalis Terbaik Kompetisi Skenario Film Pendek Horor Tingkat Pelajar Nasional lewat karyanya yang berjudul "Kembang Kematian". (liv/c7/rig)

Share to

Komentar (0)