Logo

Back to Batavia

Search

Login

Pexels/SHVETS

Habiskan Makanan: Cara Paling Mudah Rawat Lingkungan

“Nasinya dihabiskan, Teh. Nanti nangis, lho.” 

Raya Kamelia Wisesa (18), atau yang biasa dipanggil Raya, tak menyangka pesan ibunya itu sangat melekat hingga mampu menumbuhkan kepedulian dalam hatinya terhadap lingkungan. Mengaku dulu mempercayai hal itu sebagai motivasi untuk sekadar menghabiskan makanan, kini Raya yang telah mengenal gaya hidup minim sampah punya sudut pandang berbeda. Baginya, menghabiskan makanan di piring adalah cara paling dasar untuk menahan laju tumpukan sampah yang kelak berakhir di TPA.

“Kedengarannya sepele, ya? Apalagi kita suka berpikir kalau sisa makanan itu sampah organik yang akan hilang terurai di tanah. Sayangnya nggak semudah itu. Penumpukan sampah organik berlangsung lebih cepat daripada waktu terurainya.”

Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia itu lalu memaparkan fakta soal 37 juta ton timbulan sampah per tahun yang dihasilkan di Indonesia. Empat puluh persen dari sampah tersebut merupakan sisa makanan.

“Di tahun 2005, TPA Leuwigajah di Bandung pernah meledak hingga longsor menutupi desa di sekitarnya. Korban jiwa dan hilang mencapai 150 orang. Penyebabnya adalah akumulasi gas berlebih pada tumpukan sampah yang tingginya mencapai 60 meter. Ini kan kejadian yang memprihatinkan untuk kemudian kita peringati. Masa harus begini dulu sehingga sekarang kita punya Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap 21 Februrari?”

Sebagai solusi, Raya mengajak Snoopers buat mulai mengompos di rumah. Sehingga beban TPA bisa sedikit berkurang dan hal yang pernah terjadi di TPA Leuwigajah tidak terulang. Seperti apa mengompos ala Raya?

  1. Cara pertama, beli ember komposter di tukang taman atau gunakan wadah yang ada, lalu isi dengan material cokelat seperti sekam, bubuk kayu, daun kering dan sejenisnya. Kemudian tumpahkan sampah organic seperti sisa sayur mentah, kulit buah, dan sejenisnya. Aduk-aduk, lalu setelah 2-3 bulan, sisa makanan tadi akan terurai menjadi kompos. Kompos itu bisa kita pakai untuk menyuburkan tanaman.

  2. Cara kedua, buat lubang biopori. Beli saja bor bioporinya di market place atau pipanya sekalian di tukang taman. Gali sampai kedalaman satu meter di dalam tanah, lalu tutup dengan tutup pipa paralon. Setiap ada sisa makanan atau sisa bahan masak, cemplungkan ke dalamnya dan tutup rapat. Nanti, sampah akan terurai sendiri dan menjadi penyubur tanah. Selain itu, lubang biopori juga membantu meningkatkan cadangan air dalam tanah. (day/c4/rig)

Share to

Komentar (0)