Logo

Back to Batavia

Search

Login

SNOOP/Leonel G. Sondakh

“Ekspedisi Peksi” Ajak Pembaca Bertualang Lewat Birdwatching

Novel debut Hening Swastika ini menceritakan tentang pengalaman Banyu di Taman Nasional Baluran. Bukan sekadar kisah jalan-jalan, pembaca juga turut diajak mengenal kegiatan yang masih underrated di tanah air, yakni birdwatching alias pengamatan burung.

Rupanya, kegiatan yang satu ini tak sesederhana kedengarannya. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan selama mengamati burung. Baik itu morfologinya, kebiasaannya, hingga suaranya. Banyu, karakter utama dalam cerita ini, sampai pusing sendiri saat harus memastikan jenis yang dilihatnya.

Pembukaan yang ditawarkan buku ini boleh jadi klise. Banyu digambarkan bete selama musim libur kenaikan kelas lantaran kedua orangtuanya sibuk mengurus adiknya yang baru lahir. Ia pun dititipkan ke rumah eyang, hingga akhirnya Om Ge, sang paman, hadir dan memotivasi Banyu buat ikut pergi ke Baluran.

Petualangan Banyu kian menarik saat ia bertemu dengan kakak beradik, Lex dan Lumi. Lex yang dewasa dan kalem mungkin bisa menjadi teman bicara Banyu yang setara. Namun Lumi yang cerewet, sok tahu, dan kadang suka menyepelekan sesuatu, tak jarang bikin Banyu geregetan. Begitu juga dengan Om Ge yang ternyata lumayan careless. Ia bahkan sampai tak sadar Banyu “menghilang” saking asyiknya mengamati burung.

Selain birdwatching, novel setebal 328 halaman ini juga menyinggung tentang hubungan dalam keluarga, persahabatan, dan tentunya pengetahuan lingkungan. Sebuah rekomendasi bacaan ringan yang cocok dibaca di akhir pekan. (liv/c4/rig)

Share to

Komentar (0)